Kata-kata yang kita ucapkan, diucapkan keluar ataupun sekedar dalam hati, memiliki pengaruh yang luar biasa. Baik kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
Percayakah Anda, bila kata-kata yang kita ucapkan bisa sangat berpengaruh untuk jiwa seseorang? Kata-kata ternyata memiliki kekuatan yang luarbiasa.
Ada sebuah eksperimen yang menarik. Anda boleh mencobanya, karena sangat sederhana.
Ambillah dua gelas bersih dan isilah masing-masing dengan nasi yang sama. Tutup kedua gelas dengan plastik wrapper tipis. Untuk memastikan tidak ada gangguan dari luar, lekatkan plastik dengan selotip. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung. Berikan label yang berbeda untuk setiap gelas.
Misal gelas A diberi label jelek, jahat, bodoh dan gelas B diberi label cantik, pintar, baik.
Kemudian selama 2 minggu lakukan percobaan berikut.
Pada gelas A ucapkan setiap pagi dan malam, “Kamu jelek, bodoh, jahat! Saya tidak suka sama kamu!” disertai intensitas emosi yang memadai.
Lalu pada gelas B, setiap pagi dan malam juga, katakan, “Halo cantik. Kamu cantik, pintar dan baik deh. Terima kasih ya...Aku sayang kamu" disertai intensitas emosi gembira dan bersyukur.
Setelah 2 minggu, tentu saja keduanya berjamur. Tapi lihatlah yang terjadi.
Jamur di gelas kiri berwarna kehitaman dan berbau tidak sedap. Sedangkan jamur di gelas sebelah kanan cenderung berwarna putih dan tidak berbau.
Menarik kan? Padahal nasi tersebut diambil dari sumber yang sama.
Sama seperti apa yang diteliti oleh Masaru Emoto, penulis buku "The True Power of Water". Penelitian Masaru Emoto membuktikan bahwa pikiran, kata-kata, ide dan musik akan mempengaruhi struktur molekul air. Ia menulis di atas secara kertas, "Fool" (Bodoh) dan "Thank You" (Terima Kasih), dan menempelkannya di dua buah botol berisi air. Dengan metode fotografi kristal airnya, ia membuktikan bahwa air yang diberi tulisan "Thank You" akan membentuk kristal heksagonal yang indah. Sementara itu, air yang diberi tulisan "Fool", kristal airnya akan pecah dan rusak.
Apa pesan dari alam yang dapat kita petik dari sini?
Tentu saja banyak. Tapi disini saya ingin fokus pada satu hal saja: KEKUATAN KATA-KATA, kata-kata yang kita tujukan ke diri sendiri maupun kepada orang lain.
Sebagian orang sering menggunakan kata-kata negatif kepada diri sendiri. "Saya tidak bisa", "Saya tidak sepintar dia", "Saya tidak berbakat", dsb.
Apa pula jadinya bila kita mengatakan pada anak kita, "Kok begitu saja tidak bisa?", "Kamu kok tidak sepandai dia?", "Dasar pemalas!", "Anak nakal!" dsb.
Sebagaimana diketahui, 70% unsur di dalam tubuh orang dewasa terdiri dari air, dan komposisi yang sama juga membentuk planet kita. Air adalah sumber kehidupan. Karena itu, kualitas air sangatlah penting bagi makhluk hidup. Apa jadinya bila kita terus menerus menggunakan kata-kata negatif, kepada diri kita maupun kepada orang-orang yang kita cintai?
Berbaiklah kepada diri Anda dan orang-orang yang Anda cintai. Caranya: Berhentilah menggunakan kata-kata negatif. Gunakan kata-kata positif. Daripada mengatakan, "Saya tidak bisa", lebih baik kita mengatakan "Saya memang belum bisa. Tapi saya akan belajar sampai bisa!".
Daripada mengatakan kepada anak "Kok begitu saja tidak bisa?", lebih baik kita katakan, "Anak pintar, coba kita kerjakan sama-sama PR kamu."
Kemudian kita duduk bersama mengerjakan hal-hal yang ingin dihindarinya. Dengan begitu, kita akan tahu dimana letak kelebihan dan kelemahannya, dan kita dapat memberi arahan yang lebih baik untuk anak kita.
INGAT!! Stop menggunakan kata-kata negatif. Saya yakin kita semua bisa melakukannya. Selamat Mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar