Minggu, 12 Maret 2017

PEMBELAJARAN KOOPERATIF “ PAIR CHECK “



PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pendidikan formal mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan kurang bersemangat. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. Dalam pembahasan kali ini tentang model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Yang mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerjasama dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar.











MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF “ PAIR CHECK “
KELAS IX SEMESTER GANJIL
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

A. Standar Kompetensi
            Memahami konsep bangun yang sebangun dan saling kongruen.
B. Kompetensi Dasar
            Memahami sifat-sifat dua bangun yang sebangun dan kongruen.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun yang sebangun dan kongruen.
2.      Siswa dapat membedakan dua bangun yang sebangun dan saling kongruen.
3.      Siswa dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan dua bangun yang sebangun dan kongruen/
D. Tujuan Pembelajaran
1.      Memahami sifat-sifat dua bangun yang sebangun dan kongruen.
2.      Menghitung salah satu sisi dari dua bangun yang saling sebangun.
3.      Menggunakan konsep kesebangunan dan kekongruenan dalam pemecahan masalah.
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan     : Student Center
2.      Strategi            : Group Learning
3.      Metode            : Kooperatif tipe pair check dan permainan
G. Kegiatan Pembelajaran
            Langkah-langkah model pembelajaran Pair Check :
1.      Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2.      Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 siswa. Tim berpasangan yang sudah ada maju ke depan kelas dan mengerjakan soal yang sudah disediakan.
3.      Waktu pengerjaan selama 2 menit. Setelah selesai setiap tim bertugas mengecek jawaban dari tim lainnya saling bertukar jawaban.
4.      Jika jawaban benar dan dianggap benar juga oleh tim pengecek, maka tim pengecek tersebut boleh kembali duduk. Jika jawaban benar tetapi dianggap salah oleh tim pengecek atau jawaban salah dianggap benar oleh tim pengecek, maka tim pengecek tersebut masih berada di depan kelas.
5.      Tim yang masih berada di depan kelas akan diberikan tugas membuat bangun- bangun datar yang sebangun dan kongruen.
6.      Seluruh pasangan tim kembali ke tempat duduk.
7.      Guru mengarahkan jawaban/ide untuk soal-soal tersebut sesuai konsep materi.























PENUTUP

Model pembelajaran Kooperatif tipe pair check memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi penjawab serta menjadi pengoreksi jawaban antar temannya, sehingga mampu menimbulkan sikap sosial serta saling menghargai atas jawaban antar teman. Dengan model pembelajaran ini siswa mampu mengembangkan materi pembelajaran yang didapat dengan diskusi antar timnya.
Dalam pembelajaran biasanya menggunakan metode yang disesuaikan dengan materi, kondisi kelas serta keadaan pemahaman atas masing-masing siswa.
Alangkah baiknya kita sebagai pendidik mampu menciptakan model-model pembelajaran yang inovatif sehingga dapat merangsang semangat dan kemauan siswanya, dalam memajukan generasi-generasi masa depan yang lebih unggul.




















LAMPIRAN MATERI PENGANTAR

v    Dua bangun dikatakan sebangun jika:
Ø  Sisi-sisi yang bersesuaian perbandingannya sama besar.
Ø  Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
 

v  Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun memiliki bentuk dan ukuran yang sama.











LAMPIRAN SOAL

Untuk masing-masing pernyataan di bawah, tulis B jika pernyataan selalu benar, K jika pernyataan kadangkala benar, dan S jika pernyataan selalu salah.
1.      Dua persegi panjang sebangun                                    (K)
2.      Dua persegi sebangun                                                 (B)
3.      Segitiga sebangun dengan segiempat                         (S)
4.      Dua jajargenjang sebangun                                         (K)
5.      Persegi panjang sebangun dengan jajargenjang          (S)
6.      Dua belah ketupat sebangun                                       (B)
7.      Dua segilima beraturan sebangun                               (B)
8.      Dua segitiga sama kaki sebangun                               (K)
9.      Dua segitiga sama sisi sebangun                                 (B)
10.  Dua layang-layang sebangun                                      (K)
11.  Dua trapesium samakaki sebangun                             (K)
12.  Persegi sebangun dengan belah ketupat                     (S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar