PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pendidikan formal mata pelajaran
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika
kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam
arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah
umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran
cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan
kurang bersemangat. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada
siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi,
metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang
direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu
pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian
dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa),
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber
belajar yang ada. Dalam pembahasan kali ini tentang model pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning). Yang mengacu pada metode pembelajaran dimana
siswa bekerjasama dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar.
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF “ PAIR CHECK “
KELAS
IX SEMESTER GANJIL
KESEBANGUNAN
DAN KEKONGRUENAN
A.
Standar Kompetensi
Memahami konsep
bangun yang sebangun dan saling kongruen.
B.
Kompetensi Dasar
Memahami
sifat-sifat dua bangun yang sebangun dan kongruen.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat
bangun yang sebangun dan kongruen.
2.
Siswa dapat membedakan dua bangun yang
sebangun dan saling kongruen.
3.
Siswa dapat menyelesaikan soal-soal
pemecahan masalah yang berkaitan dengan dua bangun yang sebangun dan kongruen/
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Memahami sifat-sifat dua bangun yang
sebangun dan kongruen.
2.
Menghitung salah satu sisi dari dua
bangun yang saling sebangun.
3.
Menggunakan konsep kesebangunan dan
kekongruenan dalam pemecahan masalah.
F.
Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan : Student Center
2.
Strategi :
Group Learning
3.
Metode :
Kooperatif tipe pair check dan permainan
G.
Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
model pembelajaran Pair Check :
1.
Guru menyampaikan garis besar materi
pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2.
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah
2 siswa. Tim berpasangan yang sudah ada maju ke depan kelas dan mengerjakan
soal yang sudah disediakan.
3.
Waktu pengerjaan selama 2 menit. Setelah
selesai setiap tim bertugas mengecek jawaban dari tim lainnya saling bertukar
jawaban.
4.
Jika jawaban benar dan dianggap benar
juga oleh tim pengecek, maka tim pengecek tersebut boleh kembali duduk. Jika
jawaban benar tetapi dianggap salah oleh tim pengecek atau jawaban salah
dianggap benar oleh tim pengecek, maka tim pengecek tersebut masih berada di
depan kelas.
5.
Tim yang masih berada di depan kelas
akan diberikan tugas membuat bangun- bangun datar yang sebangun dan kongruen.
6.
Seluruh pasangan tim kembali ke tempat
duduk.
7.
Guru mengarahkan jawaban/ide untuk
soal-soal tersebut sesuai konsep materi.
PENUTUP
Model pembelajaran Kooperatif tipe pair
check memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi penjawab serta menjadi
pengoreksi jawaban antar temannya, sehingga mampu menimbulkan sikap sosial
serta saling menghargai atas jawaban antar teman. Dengan model pembelajaran ini
siswa mampu mengembangkan materi pembelajaran yang didapat dengan diskusi antar
timnya.
Dalam pembelajaran biasanya menggunakan
metode yang disesuaikan dengan materi, kondisi kelas serta keadaan pemahaman
atas masing-masing siswa.
Alangkah baiknya kita sebagai pendidik
mampu menciptakan model-model pembelajaran yang inovatif sehingga dapat
merangsang semangat dan kemauan siswanya, dalam memajukan generasi-generasi
masa depan yang lebih unggul.
LAMPIRAN
MATERI PENGANTAR
v Dua
bangun dikatakan sebangun jika:
Ø Sisi-sisi
yang bersesuaian perbandingannya sama besar.
Ø Sudut-sudut
yang bersesuaian sama besar
v Dua
bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun memiliki bentuk dan ukuran yang
sama.
LAMPIRAN
SOAL
Untuk masing-masing pernyataan di bawah,
tulis B jika pernyataan selalu benar, K jika pernyataan kadangkala benar, dan S
jika pernyataan selalu salah.
1.
Dua persegi panjang sebangun (K)
2. Dua
persegi sebangun (B)
3. Segitiga
sebangun dengan segiempat (S)
4. Dua
jajargenjang sebangun (K)
5.
Persegi panjang sebangun dengan
jajargenjang (S)
6. Dua
belah ketupat sebangun (B)
7. Dua
segilima beraturan sebangun (B)
8. Dua
segitiga sama kaki sebangun (K)
9.
Dua segitiga sama sisi sebangun (B)
10.
Dua layang-layang sebangun (K)
11.
Dua trapesium samakaki sebangun (K)
12.
Persegi sebangun dengan belah ketupat (S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar