1. Belajar : perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
antara individu dengan lingkungannya.
Pembelajaran: suatu sistem dimana
komponen-komponen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi, dan
berinterfungsi dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Alasan penting mengapa seseorang
harus belajar karena belajar adalah suatu kebutuhan untuk
menjaadikan perubahan-perubahan yang lebih baik untuk mencapai sebuah tujuan.
2. Prinsip belajar salah satunya yaitu Motivasi.
Contoh : Guru merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan memikirkan perilakunya terhadap siswa sehingga dapat
menarik perhatian dan menimbulkan motivasi. Dengan cara:
-memilih bahan ajar sesuai minat siswa
-menggunakan metode dan teknik yang disukai
siswa
-memberikan pujian verbal atau non verbal
terhadap siswa yang memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan.
Dan bagi siswa
sendiri menyadari bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus
dibangkitkan dan mengembangkan secara terus menerus.
3. faktor-faktor motivasi intrinsik :
Minat, Cita-cita, Kondisi siswa untuk belajar
Faktor-faktor motivasi ekstrinsik : Peran
Orang Tua,Pengajar, dan Kondisi Lingkungan, Penghargaan dan Pujian, Kecemasan
akan hukuman.
Bagaimana
menumbuhkan motivasi Intrinsik pada peserta didik:
-
Menciptakan
Suasana yang menyenangkan
-
Menggairahkan
siswa
-
Mengarahkan
-
Menggunakan
pujian verbal
-
Memberikan
Insentif ( penghargaan/rewards)
-
Memahami
dan mengawasi suasana sosial di lingkungan sekolah.
4. Peserta didik terindikasi malas belajar dan berdampak pada hasil
belajar. Apa yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dan berikan solusi yang
tepat.
Malas belajar pada
anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental,
intelektual, fisik, dan psikis anak. Dari dalam diri peserta didik kurang atau
tidak adanya motivasi belajar sehingga malas belajar. Dan dari faktor
ekstrinsik peserta didik malas belajar: sikap orang tua yang tidak memberikan
perhatian dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan, sikap guru, sikap
teman, suasana belajar dirumah, dan sarana belajar.
Langkah-langkah mengatasi peserta didik malas dalam belajar:
1. Mencari Informasi
2. Membuat kesepakatan bersama
3. Mencipatkan disiplin
4. Menegakan disiplin
5. Ketegasan sikap
6. Menciptakan
suasana belajar nyaman dan menyenangkan.
5. kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan pendekatan CBSA dalam proses
belajar mengajar disekolah.
Kelebihan pendekatan CBSA:
1.Lebih
efektif karena siswa tidak harus menunggu-nunggu penjelasan yang terperinci
dari guru
2. Lebih efektif karena siswa tidak harus menunggu-nunggu penjelasan yang terperinci dari guru
3. Siswa akan lebih mengerti dan paham pada materi karena belajar siswa terlibat secara langsung dalam mengobservasi, berpikir, dan bereksperimen.
4. Siswa terlibat secara psikologis dalam proses belajar mengaja. Keterlibatan psikologis itu berarti pembangkit motivasi anak untuk belajar.
5. Siswa mampu untuk mencari penyelesaian suatu masalah baik secara individu maupun bekerjasama dengan kawan-kawan sekelasnya.
6. Siswa diberi peluang untuk membentuk ketrampilan, kemampuan berpikir, dan kreativitas.
2. Lebih efektif karena siswa tidak harus menunggu-nunggu penjelasan yang terperinci dari guru
3. Siswa akan lebih mengerti dan paham pada materi karena belajar siswa terlibat secara langsung dalam mengobservasi, berpikir, dan bereksperimen.
4. Siswa terlibat secara psikologis dalam proses belajar mengaja. Keterlibatan psikologis itu berarti pembangkit motivasi anak untuk belajar.
5. Siswa mampu untuk mencari penyelesaian suatu masalah baik secara individu maupun bekerjasama dengan kawan-kawan sekelasnya.
6. Siswa diberi peluang untuk membentuk ketrampilan, kemampuan berpikir, dan kreativitas.
Kekurangan pendekatan CBSA:
1. CBSA masih sulit
dilaksanakan, karena tidak semua siswa aktif dan dapat berkembang sendiri tanpa
bantuan guru, dan telah terbiasa siwa hanya mendengarkan materi yang
disampaikan oleh guru.
2. Kurang optimalnya siswa dalam proses belajar mengajar sehingga menyebabkan proses belajar mengajar tidak lancar.
3.Ketidaksiapan intelektual anak akan terjadi apabila bimbingan guru tidak sesuai sehingga menyebabkan rusaknya struktur kognitif anak tersebut.
2. Kurang optimalnya siswa dalam proses belajar mengajar sehingga menyebabkan proses belajar mengajar tidak lancar.
3.Ketidaksiapan intelektual anak akan terjadi apabila bimbingan guru tidak sesuai sehingga menyebabkan rusaknya struktur kognitif anak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar