Kamis, 19 Februari 2015

Bahan Renungan Untuk Kita

HUKUM TABUR TUAI
(apa yang kita tabur dulu itulah yang kita tuai sekarang)

Saat ini kita berada di sebuah zaman yang sulit sekali untuk mencari orang baik, mulai dari Assistent Rumah Tangga hingga Assistent Direktur, dan Pejabat Negara.

Mengapa ?

Karena dulu kita lebih menuntut anak-anak kita di rumah dan di sekolah untuk menjadi anak yang pintar dan bukan menjadi anak yang baik dan berakhlak.

Kita lebih sibuk memberikan bimbingan belajar bagi anak kita demi untuk menjadi lebih pintar tapi lupa memberikan bimbingan akhlak, prilaku dan etika moral demi untuk menjadi anak yang baik dan berkarakter.

Gaya Belajar

GAYA BELAJAR

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

Selasa, 10 Februari 2015

Berbagi...

HIDUP....KEHIDUPAN....
Hanya satu kali kita mempunyai kesempatan Hidup.
Kita sering  lupa bahwa itu hanya satu kali...sehingga tidak memanfaatka  dengan sebaik-baiknya kehidupan ini.
Apa Tujuan hidup kita...kalau bukan mendapatkan kehidupan bahagia yang kekal....!!!! kebahagiaan yang kekal bisa kita dapatkan jika benar-benar kita manfaatkan kehidupan kita yang sekarang.
Sering kita berlomba-lomba merebutkan bahagia yang sementara ini :(tanpa ingat kebahagiaan yang sesungguhnya. Kalau kita sadari kita bisa mendapatkan kebahagiaan itu sekaligus. Dengan selalu bersyukur dan tidak lupa bahwa di dalam kebahagiaan kita juga terdapat hak kebahagiaan milik orang lain. sehingga kita mampu berbagi kepada orang lain. Kita selalu berpikir bahwa membagi berarti akan mengurangi jatah kita. Tidak seperti itu sebuah kebahagiaan..semakin kitaberbagi semakin bertambah rasa bahagia itu. Itu arti berbagi sebenarnya.